Mengenal Atresia Bilier

Apa itu Atresia Bilier ?
Atresia Bilier adalah suatu kondisi dimana tidak terbentuknya saluran empedu dengan sempurna. Kondisi itu bisa terjadi pada saluran empedu yang ada di dalam maupun di luar Liver / Hati. Kondisi ini menyebabkan tidak mengalirnya empedu ke usus 12 jari sebagaimana mestinya. Sehingga cairan empedu yang terus diproduksi Liver / Hati tersebut akan menumpuk di area Liver / Hati. Kondisi ini akan menyebabkan jaringan parut pada liver hingga akhirnya berujung kepada kegagalan fungsi Liver / Hati.

Kondisi ini terjadi pada bayi diawal kelahiran. Tidak ada solusi kesembuhan pada penderita Atresia Bilier selain dengan mengganti liver/hati nya dengan yang baru melalui proses operasi Transplantasi Hati.

Namun, jika ditangani dengan segera, masih ada upaya yg bisa dilakukan yaitu dengan "membuat" saluran empedu baru. Prosedur ini biasa disebut "operasi kasai"  . Tujuan dari operasi Kasai ini adalah untuk membuat saluran pembuangan yang memungkinkan empedu dapat mengalir dari hati.

Namun, waktu terbaik untuk melakukan operasi kasai ini adalah dibawah usia 12 minggu ( tentu saja setelah dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu ).

Penyebab atresia bilier belum diketahui. Riset masih dilakukan tapi belum dapat memberikan jawaban apapun. Meski demikian, perlu diketahui bahwa:

ATRESIA BILIER BUKANLAH PENYAKIT KETURUNAN
ATRESIA BILIER JUGA BUKAN PENYAKIT MENULAR

Justru bayi penderita Atresia Bilier sangat mudah tertular penyakit yg menyebar melalui virus ataupun bakteri.
 

Apa tanda-tanda Atresia Bilier?
Dalam minggu-minggu pertama hidupnya, selain jaundice (menguningnya warna kulit dan warna putih pada mata) bayi dengan atresia bilier sering terlihat baik-baik saja.
Jaundice pada bayi sangat umum terjadi namun kebanyakan akan hilang dalam waktu dua minggu pertama hidup.
Jika penyebab jaundice adalah masalah pada liver / hati maka seringkali jaundice tidak akan hilang.

Tanda-tanda penting lainnya.
Urin berwarna kuning
Normalnya urin bayi yang baru lahir tidak berwarna. Jika urin  bayi terus-menerus berwarna kuning, bisa mengindikasikan penyakit hati.

Tinja berwarna pucat
Normalnya tinja bayi berwarna hijau atau kuning. Jika warna tinja bayi abu-abu, putih, coklat kekuningan atau pucat maka ini bisa mengindikasikan penyakit hati.

Tanda-tanda yang telah dijelaskan tidak spesifik dan bisa mengindikasikan penyakit lain. Oleh karena itu, diperlukan sejumlah penelitian untuk membuat satu diagnosa. Tes perlu dlakukan di rumah sakit, termasuk tes darah, scan, hingga pengambilan sampel jaringan hati atau biasa disebut biopsy hati.

Bayi yang lahir dengan jaundice / kuning yang berkepanjangan dan diduga menderita atresia bilier seringkali membutuhkan susu formula khusus. Ahli gizi di rumah sakit akan memberikan petunjuk.

Ada berbagai macam susu khusus untuk bayi penderita penyakit hati. Susu jenis ini mengandung lemak yang lebih muda dicerna oleh bayi dengan penyakit hati.

  

Kalori ekstra juga bisa ditambahkan ke dalam susu dalam bentuk bubuk guna memelihara berat badan yang memadai. Kebanyakan bayi dengan atresia bilier berat badannya tidak bisa naik secara memuaskan hanya dengan minum ASI saja.. Dalam hal ini ahli gizi akan menyarankan bagaimana kiat menggabungkan ASI dengan susu formula.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »